Sejarah Perjudian Dari Masa Kemasa
Situs Judi Online Terpercaya
- Judi adalah sebagai permainan yang mana pemainnya bertaruh yang
memilik beberapa aturan permainan tentu, di mana hanya pemain yang
memenuhi persyaratan permainan yang akan menjadi pemenang. Orang yang
tidak beruntung dalam taruhan (kalah) akan memberi taruhan anda pada
pemenang. Aturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum permainan
dimulai.
Lotrre / Undian yang dapat diartikan sebagai
perjudian di mana aturannya memilih secara acak angka / gambar yang
dibuat untuk dipilih pemain. Togel Online
Contohnya
adalah Undian di mana peserta membeli tiket yang terdapat angka undian.
Nomor Undian tersebut akan diacak, Nomor yg keluar/terpilih akan
menjadi nomor pemenang undian. Pemegang tiket dengan nomor yang sesuai
dengan nomor pemenang undian berhak atas hadiah.
1. Sejarah Judi Primitif
Pemain
judi dijaman primitif adalah dukun tua yang umumnya membuat prediksi
untuk masa depan dengan batu, tongkat atau tulang-tulang hewan, yang
dilemparkan ke udara dan jatuh ke lantai atau jatuh ke dalam tempat
seperti mangkuk.
Pemain primitif atau dukun pada
saat itu sangat dihormati oleh masyarakat karena mereka percaya bahwa
dukun itu adalah renkarnasi para Dewa yang dapat memprediksi masa depan.
2. Sejarah Judi Dadu
Dimasa
Roma kuno, permainan dadu adalah jenis permainan yang sangat digemari.
Raja-raja seperti Nero dan Claudine mempertimbangkan permainan dadu
sebagai bagian terpenting dari setiap peristiwa yang selalu hadir dan
ada disetiap acara. Namun permainan dadu ini menghilang dengan runtuhnya
Kekaisaran Romawi, dan ditemukan kembali beberapa abad kemudian di
benteng Arab Hazart, selama Perang Salib berlangsung.
Permainan
dadu diperkenalkan kembali di Eropa sekitar tahun 1100 'an oleh para
prajurit tentara perang salib, pada saat itu, permainan dadu mulai
kembali digemari. Dampak munculnya kembali permainan dadu, yaitu, dengan
banyak keluarga kerajaan Inggris dan Prancis, yang mengalami kekalahan
pada permainan dadu atau atau Hazard ( nama Hazard diambil dari tempat
ditemukannya permainan dadu). Hingga abad kedelapan belas, Hazard tetap
menjadi tempat populer untuk raja dan wisatawan yang menyukai permainan
judi.
3. Sejarah Judi Kartu
Pada
abad ke-14, permainan kartu mulai hadir kewilayah Eropa, yang dibawa
oleh para pedagang dari Cina. Kartu yang dibuat pertama dieropa tepatnya
dibuat diItalia yang berisi 78 gambar lukisan yang sangat indah. Pada
abad kelima belas, Prancis mengurangi jumlah kartu menjadi 56 dan mulai
memproduksi kartu untuk semua Eropa. Pada saat ini, Ratu Inggris
Elizabeth I, Memperkenalkan lotre untuk menambah pendapatan negara dan
Membangun pelabuhan di Inggris.
Di nusantara perjudian sudah ada sejak zaman kuno, dalam kisah Mahabharata
diceritakan Pandawa diasingkan dan dibuang ke hutan
selama 13 tahun karena telah kalah dalam perjudian ketika melawan
Kurawa. Sabung ayam merupakan bentuk perjudian tradisional yang banyak
dilakukan/ diminati ditanah air. Ketika VOC menjajah di
Indonesia salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan pajak yang cukup
tinggi adalah dengan memberikan izin untuk tempat perjudian dimana pada
saat itu rumah perjudian paling banyak dibangun oleh kaum Tionghoa,
Sejak tahun 1620 banyak rumah judi yang dibangun di dalam maupun diluar
benteng kota Batavia.
Souw
Beng Kong, tokoh pertama sebagai Kapitan Tionghoa (Cina) di Batavia,
pada masa itu rumah judi sudah menjadi sangat populer khususnya untuk
bidang perekonomian, terbukti dengan adanya Souw Beng Kong mengurus
tempat perjudian, dia juga membuat Koin dan rumah timbang untuk orang
Tionghoa, serta diberikan hak untuk menarik pajak judi sebesar 20
persen yang diberikan kepada VOC oleh pemilik rumah judi.
Permainan
judi kartu dan dadu, atau yang disebut po, juga sangat populer di
kalangan penggemar judi di Batavia yang saat ini dikenal jakarta.
masyarakat Cina pada saat itu juga memperkenalkan judi capjiki, atau
awal mula permainan lotre gaya Eropa atau Belanda yang baru masuk Hindia
Belanda pada pertengahan abad ke-19, lalu berkembang sampai Judi Lotre
di temukan.
4. Sejarah Judi Lotere
Judi
Lotre sudah mulai tenar semenjak tahun 1960 dimana pada saat itu
disebut juga dengan nama Lotre buntut. Pada masa itu juga, di Jawa Barat
(Bandung) ada pula "Toto Raga" dimana digunakan untuk mengumpulkan dana
di acara pacuan kuda. di Jakarta semasa Gubernur Ali Sadikin muncul undian lotre yang diberi nama Toto dan Nalo (Nasional Lotre).
Pada
tahun 1965, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 113
tahun 1965 yang menetapkan lotre telah merusak moral bangsa dan dalam
kategori Subversi. Sejarah Indonesia pada waktu transisi Orde Baru tahun
(1965-1966), di mana terjadi pergolakan politik di Indonesia pada
pertengahan 1960-an. Dengan retorika revolusi nasional, dan kegagalan
ekonomi Itu adalah karakteristik awal tahun 1960-an, di mana efek lotre
sebagai penyebab hancurnya moral rakyat Indonesia.
Lotre
akhirnya terus berkembang pada masa orde baru. Pemerintah Surabaya
mengeluarkan Lottery (Lotto Totalisator) Surya PON tahun 1968, Tujuan
pertama diterbitkan lottery tersebut adalah untuk mengumpulkan dana
untuk acara PON VII, yang diselenggarakan di Surabaya pada tahun 1969.
Pada
tahun 1974, Toto KONI`s di hapus oleh Pemerintah, melalui Kementerian
Sosial yang pada saat itu di pimpin oleh Mintaredja, mulai membuat
sebuah gagasan untuk menyelenggarakan forecast berbentuk undian,
Forecasting Perkiraan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memprediksi
semua hal yang berkaitan dengan produksi, pasokan, permintaan dan
penggunaan teknologi dalam suatu industri atau bisnis.Perkiraan ini pada
akhirnya akan digunakan oleh perusahaan maupun pihak manajemen
operasional untuk membuat perencanaan terkait kegiatan usaha dalam
beberapa periode tertentu.
sebagai
bentuk undian tanpa menimbulkan usaha yang menuju pada unsur perjudian.
Setelah studi banding selama dua tahun, Depsos berkesimpulan, Setelah
mengadakan studi banding selama dua tahun, Kementerian Sosial
menyimpulkan, Penyelenggaraan forecast Inggris dilakukan dengan bentuk
yang sederhana dan tidak menimbulkan anggapan sebagai judi Selain itu,
perbandingan yang diperoleh penyelenggara tebakan (pemerintah), dan
hadiah bagi si penebak perbandingannya 40-40-20.
Tahun
1976, setelah meminta penilaian lagi dari Kejaksaan Agung, Badan
Koordinasi Intelijen Negara atau disebut juga dengan nama "BAKIN" dan
Departemen Dalam Negeri, rencana Depsos untuk menyelenggarakan forecast
tidak mendapat tantangan dan merencanakan pembagian hasil 50-30-20.
Rencana itu tidak bisa dilakukan, karena Presiden Soeharto meminta untuk
berhati-hati dan mempelajari lebih mendalam.
membutuhkan waktu selama 7 tahun dalam membuat Forecast undian ini, dan akhirnya pada Tanggal 28 Desember 1985, Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola diresmikan, Porkas
itu sendiri di dirikan untuk menghimpun dana masyarakat untuk menunjang
pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga Indonesia. Porkas lahir
berdasarkan UU No 22 Tahun 1954 tentang Undian, dimana bermaksud agar
undian yang menghasilkan hadiah dengan hasil yang dapat menimbulkan
berbagai keburukan sosial.
Porkas tidak ada tebakan angka, melainkan
penebakan M-S-K atau menang, seri, dan kalah. Perbedaan lain, kalau
Toto KONI beredar sampai ke semua daerah, dan Porkas beredar hanya
sampai tingkat kabupaten serta untuk anak2 dibawah usia 17 tahun
dilarang menjual, mengedarkan, serta membelinya.
Kupon
Porkas sendiri terdiri dari 14 kolom dan untuk pengundian dilakukan
seminggu sekali, setelah 14 grup sepak bola melakukan 14 kali
pertandingan. Jadwal pertandingan dari dalam dan luar negeri ditentukan
oleh PSSI. kupon undian itu sendiri bernilai Rp 300 ketentuannya hanya
menembak menang, seri, dan kalah. dan untuk yang beruntung menebak 14
kesebelasan akan mendapat hadiah Rp 100 juta.
Melanjutkan
sejarah tentang permainan judi di indonesia. Beberapa sepak terjang
kata judi dalam membantu perkembangan indonesia khususnya di jakarta.
sejarah ini sangat lah penting karena mungkin apabila tidak ada kata
"judi" yang terjadi adalah tempat yang dinamakan ibu kota tidak akan
seramai sampai saat ini.(Togel Terpercaya)
Pada
Tanggal 11 Januari 1986, Penarikan pertama yang dilakukan oleh PORKAS,
sampai dengan akhir bulan Februari di tahun yang sama. Dana yang
terkumpul mencapai di angka 1 miliar dimana angka tersebut merupakan
pendapatan bersih. lalu pada pertengahan tahun 1986 penyebaran porkas
sendiri sangat cepat dengan membuat loket-loket di jakarta.
(Situs Judi Terpercaya) Dalam
kinerja serta keseriusan pengelolaan porkas sendiri sangat ketat, Para
distributor, agen, subagen yang terbukti melakukan penyimpangan akan
langsung dipecat oleh Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS),
YDBKS sendiri merupakan yayasan yang juga mengelola Undian Tanda
Sumbangan Berhadiah.
Pada
Bula Oktober 1986, dari target 13 miliar dana porkas yang terkumpul
sudah mencapai 11 miliar dalam waktu yang sudah di targetkan selama 1
tahun. Dari Jumlah tersebut pembaikan diantaranya.
KONI Pusat mendapat Rp 1,5 miliar.
KONI daerah Rp 4,5 miliar.
PSSI Pusat Rp 1,4 miliar.
Kantor Menpora Rp 250 juta.
Asian Games X Seoul Rp 250 juta.
administrasi antara Rp 8,5 miliar dan Rp 9 miliar.
Rp 4 miliar didepositokan sebagai “dana abadi".
Lalu pada akhir tahun 1987, Porkas merubah nama menjadi "Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB)" dan bersifat lebih realistis. Dalam
SOB di bagi menjadi 2 macam kupon, kupon berisi tebakan sepak bola.
Kali ini yang ditebak pada kupon tidak lagi menang-seri-kalah seperti
pada Porkas, tetapi berkembang juga untuk skor pertandingan, bahkan skor
babak pertama dan babak kedua.
Kupon
SOB tersebut yang berisi tebakan sepak bola dan tebakan huruf. Dalam
jangka waktu Januari-Desember 1987, SOB mengumpulkan dana dari
masyarakat sebesar Rp 221,2 miliar. lalu pada pertengahan Tahun 1988, SOB dan TSSB (Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah) menimbulkan akibat negatif, Hal tersebut dinyatakan oleh Fraksi Karya Pembangunan dan Fraksi Persatuan Pembangunan.
Dampak
yang rupanya berpengaruh rupanya terjadi di daerah pedesaan, SOB dan
TSSB (Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah) menimbulkan akibat negatif.
Yakni, tersedotnya dana rakyat pedesaan yang akan memengaruhi
penghidupan dan perekonomian daerah.
Pada pertengahan bulan Juli
tahun 1988, dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR Mensos Dr Haryati
Soebadio menegaskan, kupon KSOB dan TSSB tahun 1988 diperkirakan
mengambil dana masyarakat sebesar Rp 962,4 miliar. dimana penjualannya
melonjak 4 kalilipat di bandingkan dengan penjualan pada tahun 1987,
yang akhirnya pada Tanggal 1 Januari 1989, SOB dan TSSB dihentikan.
Tetapi
karena hasil yang di dapat berjumlah sangat besar. membuat SOB dan TSSB
merubah menjadi Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB). dimana
tujuannya menyumbang berbentuk sumbangan dengan iklash namun dibuat
sumbangan yang berhadiah dimana dibuat dua jenis kupon, Kupon A bernilai
Rp 5.000 berhadiah Rp 1 miliar, dan Kupon B bernilai Rp 1.000 berhadiah
Rp 3,6 juta.
Kedua kupon tersebut dikumpulkan seminggu sekali
dengan jumlah yang diedarkan 30 juta lembar (Kupon A sebanyak 1 juta
lembar dan Kupon B sebanyak 29 juta lembar). disinilah bukti bahwa judi
bisa dikatakan suatu cara untuk mendapatkan keuntungan secara cepat. Pajak penghasilan lotre-lotre tersebut terus meningkat dimana yang harus dibayar berturut-turut tahun 1986 Rp 2 miliar,
tahun 1987 Rp 3 miliar,
tahun 1988 Rp 4 miliar,
dan tahun-tahun berikutnya Rp 8 miliar. Pada tahun 1991,
berdasarkan kesepakatan yang dilakukan dengan Dirjen Pajak, pelaksana/ pengelola harus membayar pajak pertambahan nilai (PPN) Rp 13,4 miliar, pajak hadiah undian dan PPh Rp 12 miliar, sehingga total pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 25,4 miliar.
Lalu 25 November 1993, pemerintah mencabut dan membatalkan pemberian izin untuk pemberlakuan SDSB pada tahun 1994. Adanya berbagai demonstrasi mahasiswa anti-SDSB membuat Lotre SDSB di Indonesia berakhir.
Jadi tunggu apa lagi, sekarang bulatkan tekad untuk mendaftar pada
Situs Judi Online Aman Terbaik dan Terpercaya.
Daftarkan Sekarang
Disitus Judi Dingdong Online Terpercaya
0 Komentar